
Banyak wanita menangis usai berhubungan
dengan pasangannya. Ada apa sebenarnya?
Menurut para ilmuwan dari Australia, seperti dilansir dari
Men's Health, Jumat (25/3/2016), hal ini sebenarnya adalah fenomena yang cukup
umum. Studi inimenemukan hampir setengah dari perempuan pernah merasakan rasa
sedih yang tak bisa dijelaskan sesudah bercinta.
Para ilmuwan menyebutnya 'postcoital dysphoria' atau
kesedihan usai bercinta. Ini bisa berupa tangisan penuh air mata, atau hanya
merasa gelisah dan tertekan.
Kabar baiknya bagi para pria, hal ini bisa jadi tak ada
hubungannya dengan Anda. Para wanita dalam penelitian ini mengatakan bahwa
perasaan mereka "tidak bisa dijelaskan," jadi hal ini tidak bisa
dihubungkan dengan, misalnya, kemampuan pria yang sangat buruk di ranjang.Â
Hal ini bisa saja hanya refleks biologis terhadap seks.
Tubuh seorang wanita--atau seorang pria--melalui sederetan perubahan hormon dan
neurological saat berhubungan seks. Dan bisa saja salah satunya memicu air
mata, ujar Lori Brotto, Ph.D., seorang psikolog di University of British
Columbia, Kanada.
Atau bisa saja hal itu berhubungan dengan sesuatu yang
serius.
Para peneliti menemukan, wanita yang memiliki pengalaman
dilecehkan secara seksual saat anak-anak berkemungkinan besar mengalami
postcoital dysphoria. Untuk para wanita ini, seks--bahkan seks yang hebat dan
konsensual--tanpa mereka sadari bisa memicu rasa takut.
Ada sangat banyak kemungkinan, tak terhitung, ujar Brotto:
Dia bisa merasa kesepian setelah keintiman bercinta usai, atau dia bisa merasa
bersalah.
Walaupun para partisipan dalam penelitian ini mengatakan
kesedihan mereka tak bisa dijelaskan, ini bukanlah sesuatu yang pasti.
Jika pasangan Anda terlihat sedih setelah bercinta, berilah
dia kesempatan untuk membicarakannya, saran Brotto. Dan jika ia tak mau
membicarakannya, jangan mendesak. Usap saja bahunya untuk menunjukkan Anda
peduli dan selalu ada untuknya.
"Sulit bagi seseorang untuk berpikir secara rasional
saat ia dipenuhi emosi," ujar Brotto. "Tapi setelah beberapa jam atau
keesokan harinya, dengan sedikit pancingan, Anda mungkin bisa mencari tahu apa
yang terjadi."
Tapi jika pasangan Anda terus menerus merasa sedih setelah
seks dan tidak bisa mengetahui alasannya, bisa jadi dia membutuhkan lebih
sekedar perhatian Anda. Pasangan Anda mungkin perlu berkonsultasi dengan
terapis untuk membantunya menyelesaikan masalahnya. Dengan bantuan Anda,
tentunya.
Sumber : http://www.goriau.com